"Ya!" Seru Ji Yi tanpa ragu sedetikpun.
Setelah menjawab, wanita muda itu merasa jawabannya masih belum cukup jelas, maka dia pun menambahkan dengan suara yang lebih jelas: "Ya. Aku ingin bersamamu selamanya."
He Jichen mengira bahwa wanita muda di hadapannya itu akan membutuhkan waktu untuk memberinya jawaban. Siapa sangka bahwa dia akan menjawabnya dengan begitu cepat? Dia menjawab dengan begitu tiba-tiba sehingga He Jichen tertegun sesaat sebelum akhirnya sadar. Kemudian tepian matanya mulai terasa perih.
Ji Yi bukanlah satu-satunya yang mengira bahwa ini hanyalah mimpi; bahkan aku pun merasa semua ini adalah impian belaka...
Setelah menjawab tanpa ragu-ragu, wanita muda itu menatapnya, namun He Jichen masih belum mengatakan apapun. Wanita itu mengerutkan kedua alisnya, kemudian menggerakkan bibirnya dan memanggil, "He Jichen?"
Ia masih belum menjawab dan hanya memandangi wanita itu.
