Segera setelah mengatakan hal itu, He Jichen kembali pada pembicaraan mereka sebelumnya. Dia tidak menunggu Ji Yi menanggapi ketika dia menambahkan, "Kapan kau selesai kerja besok? Ayo kita pergi makan malam."
"OK, tapi aku tak yakin jam berapa. Setelah selesai, aku akan menghubungimu?"
"Oke." Pria itu terdiam selama dua detik, lalu menambahkan, "Katakan padaku, ini sudah bukan yang pertama kalinya bagimu, jadi kenapa kau masih sangat kencang setiap..."
He Jichen hendak mengucapkan kata "kali" ketika Ji Yi sudah tidak sanggup mendengarnya lagi. Wanita itu mengangkat tangannya dan memukul He Jichen dengan sangat keras.
Rona merah di wajahnya belum sepenuhnya mereda ketika pipinya kembali menjadi panas membara. Nada suaranya terdengar marah sekaligus malu. "He Jichen!"
He Jichen terkekeh pada Ji Yi yang marah dan mendekapnya lebih erat lagi. "Sudahlah. Kau saja yang mencari topik pembicaraan. Pikiranku sekarang ini masih dipenuhi adegan-adegan itu..."