Meskipun kakaknya, He Yuguang telah meninggal sejak tiga tahun yang lalu, setiap kali ia menjejakkan kaki di depan batu nisan itu, ada segores luka yang begitu dalam dan menyakitkan, menggerogoti hati He Jichen.
Setelah cukup lama, ia merasa lebih tenang. Jarinya berulang kali menelusuri guratan kata "Guang", dan ia pun berbicara dengan suara yang dalam, "Bro, Aku datang menemuimu."
He Jichen tahu tidak akan ada yang menjawab, namun ia masih menunggu beberapa saat sebelum melanjutkan, "Bro, bagaimana kabarmu? Jangan kita saling berbohong..."