Bocah laki-laki itu terlihat sangat tampan. Bola matanya hitam dan bercahaya,bulu matanya sangat panjang dan lentik, kulitnya putih bersih, pipinya merona, dan bibirnya cemberut menggemaskan. Dia terlihat begitu sehat dan lucu seperti bakpao, yang membuat Han Zhifan tergoda untuk memeluknya dan mencium kedua pipinya.
Anak siapa ini? Kenapa dia menghampiriku?
Han Zhifan terpesona melihat bocah kecil yang sangat menggemaskan itu dan dia memandanginya beberapa saat lamanya. Kemudian dia mendongak dan melihat sekelilingnya.
Koridor itu sangat sepi. Tidak ada orang dewasa yang menemani bocah ini, jadi dia mungkin telah berlari keluar kamar saat kedua orangtuanya sedang lengah. Mungkin dia tidak bisa menemukan jalan kembali.
Ketika Han Zhifan sedang tenggelam dalam pikirannya, bocah laki-laki itu menatapnya dengan sepasang matanya yang lebar dan memanggilnya, "Ayah."