Air mata mengalir membasahi wajah Ji Yi dan semakin deras berjatuhan.
Awalnya, dia tergesa-gesa ke taman itu untuk menemui He Jichen, tetapi akhirnya mengurungkan niatnya. Khawatir tidak bisa mengendalikan emosinya dan terisak lebih keras sehingga He Jichen akan mengetahui kehadirannya dan membuat pemuda itu merasa semakin stress, Ji Yi segera membekap mulutnya. Ia pun bergegas membalikkan badan dan berlari kembali ke gedung utama the Golden Lounge.
Ji Yi berlari sangat cepat seakan ada binatang buas yang mengejarnya.
Matanya digenangi air mata sehingga pandangannya menjadi kabur. Ketika membuka pintu lobi the Golden Lounge, dia tak sengaja menabrak seseorang yang tanpa disadarinya ada di depannya.
Khawatir jika orang itu akan mengenalinya terutama dalam kondisi wajahnya yang dibasahi air mata, maka Ji Yi pun menundukkan kepala.