Sebelum pemuda itu bergerak, Ji Yi melingkarkan kedua tangannya ke leher pemuda itu. Kemudian gadis itu mencium bibirnya lebih kuat lagi.
Tubuh He Jichen menegang. Tangannya yang hendak melepaskan jemari Ji Yi darinya, tak mampu bergerak.
Ruangan itu menjadi hening beberapa saat lamanya.
Meskipun Ji Yi hanya ingin mencegah He Jichen mengantar Xia Yuan pergi, kini saat merasakan kelembutan dan kehangatan bibir He Jichen, serta aroma segar dari tubuh pemuda itu yang sudah sangat dikenalnya, hatinya bergejolak. Bibirnya tak pernah melepaskan bibir pemuda itu, namun dia masih sempat berbisik, "He Jichen, kau benar-benar telah kembali..."
Seiring dengan suara bisikannya, sebutir air bening bergulir dari sudut matanya. Dia menatap wajah pemuda yang ada di hadapannya itu, kemudian perlahan memejamkan mata. Ketika air mata mulai bergulir membasahi wajahnya, dia mulai menciumi sudut bibir pemuda itu dengan lembut.