He Jichen tidak mengucapkan sepatah katapun atau bergerak sedikitpun, sama seperti dirinya yang dulu.
Melihat ketidakperdulian pemuda itu, Ji Yi melangkah menghampiri He Jichen, mengulurkan tangan dan menarik lengan kemeja pemuda itu. "Ayo duduk."
Sentuhan Ji Yi menyadarkan He Jichen dari lamunan. Dia menatap gadis itu dalam-dalam dengan mata berbinar seakan baru mendapatkan kejutan yang menyenangkan. Matanya berbinar selama sepuluh detik, lalu perlahan sinarnya meredup dan kembali gelap. Kemudian tanpa emosi sedikitpun, pemuda itu bertanya, "Kenapa kau yang datang?"
Itu adalah kata-kata pertama yang dia ucapkan setelah mereka bertemu kembali.
Kenapa kau yang datang?
Kata-kata yang dingin dan acuh. Nada suara yang dingin dan tanpa perasaan.
Seakan mereka berdua adalah orang asing.