Begitu pertanyaan itu terlontar dari bibir Ji Yi, tatapan angkuh Qian Ge berubah menjadi rasa malu setelah menyadari bahwa gadis itu lebih unggul darinya.
Sebelum berbalik pergi, tiba-tiba Ji Yi teringat akan masa lalu. Kemudian dengan kejam dia kembali menikam Qian Ge dengan kata-katanya. "Kalau aku tidak salah ingat, seumur hidupmu kau selalu ingin berbincang-bincang akrab dengan dia, dan satu-satunya waktu dia berbicara seperti itu denganmu, adalah karena aku. Suatu waktu kau pernah memberitahuku bahwa kau bermimpi untuk bisa berduaan dengannya, dan itu hanya terjadi satu kali, saat aku membantumu menemuinya di taman belakang sekolah semasa SMA. Itu juga terjadi berkat aku, dan waktu itu, setelah dia melihatmu dan bukannya aku yang datang, dia terlihat marah, lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun, bukan?"