Segera setelah mobil melaju cukup jauh hingga akhirnya menghilang di kegelapan malam, seseorang yang mengenakan jas panjang warna hitam muncul dari sebuah gang di samping Café. Kancing jasnya tidak terpasang, sehingga ujung-ujung kemejanya melambai tertiup angin dingin.
Dia memandangi mobil yang melaju pergi itu untuk waktu yang lama sebelum akhirnya mendongak menatap langit. Lalu ia pun melangkah ke arah mobilnya.
Angin cukup kencang dan terus berhembus ke telinganya tanpa henti.
Samar-samar dia mendengar suara seorang gadis di telinganya.
"Aku tidak single, aku sedang menantikan seseorang."
"Ya, aku selalu menunggu dia kembali."
"Dia... Dia adalah pria terbaik di dunia ini, jadi tidak ada orang lain yang bisa berlabuh di hatiku."
Perlahan pemuda itu berhenti melangkah.
Ya, gadis itu adalah yang terbaik yang pernah kumiliki di dunia ini, karenanya dia berhak mendapatkan yang terbaik.