Tanpa membaca isi kontrak, Ji Yi langsung membaliknya hingga halaman terakhir.
Meskipun kejadiannya sudah satu hari yang lalu, Ji Yi masih merasakan sakit yang menusuk jantungnya ketika melihat tanda tangan He Jichen. Rasanya begitu menyakitkan hingga dia tak bisa bernafas.
Setelah beberapa saat lamanya, Ji Yi akhirnya pulih dari rasa sakit itu. Dia mengambil sebuah pena dan tanpa ragu sedikitpun, segera membubuhkan dua patah kata "Ji Yi" di kolom tanda tangan.
Dokumen itu dicetak sebanyak tiga salinan. Ketika tiba saatnya menandatangani salinan terakhir, Ji Yi tak bisa menahan emosi dan sebutir air mata bergulir jatuh di atas kata "Ji" pada nama He Jichen.
Setelah selesai menulis kata "Yi," Ji Yi memaksakan diri menumpuk semua kertas itu dan ia pun menelungkupkan wajah di atas meja, menangis tersedu-sedu.