"Mhm, ya."
Mendengar jawaban He Jichen, Ji Yi menunduk hendak menutup laci meja, tetapi kemudian gadis itu melihatnya – dua buku merah kecil.
Akta Nikah...
Dua kata itu tertulis di sana. Ji Yi mengenali dua kata itu, tetapi keduanya terus berputar dalam benaknya untuk beberapa saat lamanya sebelum gadis itu dapat mencerna maksud dari kedua kata itu.
Tiba-tiba saja, Ji Yi seakan kehilangan nyawanya seraya terpaku menatap kedua akta nikah itu.
He Jichen yang tidak menyadari apa yang sedang terjadi, kembali mempelajari dokumen yang ada di tangannya.
Sambil membaca dokumen di tangannya, pemuda itu menunggu Ji Yi membawakan dokumen lain untuknya. Akan tetapi, setelah menunggu beberapa saat, pemuda itu lalu mengerutkan keningnya dan menoleh kebingungan. Dia melihat ke arah Ji Yi.
Gadis itu berdiri di depan meja kerjanya sambil memegang dokumen di tangan, seperti patung. Ia tak bergerak sedikitpun dan tatapannya terus tertuju pada laci mejanya.