He Jichen berbicara dengan nada menghina, tetapi entah mengapa, Ji Yi senang mendengarnya. Senyumnya semakin cerah dan memukau, dan suaranya terdengar santai ketika gadis itu berkata: "Perlu kuakui, He Jichen, balasanmu tadi sungguh mengagumkan!"
Dengan tersapu bersihnya kesedihan yang dirasakannya sejak kejadian di tahun baru yang lalu dalam sekali tindakan, Ji Yi memiliki banyak hal untuk dikatakan. Karena merasa sangat senang, tangannya bergerak-gerak dengan penuh semangat. "Kau tak tahu! Aku sudah mengenalnya selama bertahun-tahun, tapi aku tidak pernah melihatnya selusuh itu. Dia bahkan menangis! Terakhir kali aku melihatnya menangis adalah ketika dia memohon padaku untuk memintamu menemuinya di pekarangan belakang sekolah. Saat kau tak menggubrisnya, aku pergi menemuinya dan dia menangis, terlihat begitu terluka..."