Seusai berkata-kata, Ji Yi beranjak pergi tanpa berlama-lama sedetikpun.
Setelah melampiaskan segala kemarahannya yang terpendam pada Qian Ge barusan, Ji Yi langsung menghampiri meja resepsionis dan menyunggingkan senyum di bibirnya.
Sang resepsionis menghampiri Ji Yi ketika melihatnya dan segera mengantarnya ke dalam ruangan tempat ibunya berada.
Ibunya sedang duduk di sofa bergaya Eropa sambil membicarakan perawatan apa yang ingin didapatnya hari ini dengan seorang praktisi kecantikan yang lebih tua.
Setelah sang resepsionis mempersilahkannya duduk, dia mengucapkan beberapa kata pada walkie-talkie yang selalu dibawanya. Sekitar satu menit kemudian, pintu ruangan mereka terbuka dan seorang praktisi kecantikan yang lebih muda dari Ibu Ji Yi masuk membawa secangkir teh mawar.