Meskipun mereka berbicara melalui telepon, He Jichen merasakan suasana hati Ji Yi perlahan membaik. Dia berkata, "Dan lagipula, mengapa kau membandingkan dirimu dengannya? Selain dari kelicikannya, aku tidak melihat ada yang istimewa dari dirinya. Jangan bilang bahwa kau ingin dibandingkan dengan seorang yang begitu culas?"
Ji Yi tak bisa menahan tawa karena dia tidak pernah membayangkan bahwa He Jichen akan tiba-tiba mengatakan sesuatu seperti itu. "Aku tidak seterpuruk itu, ok?!"
"Bagus kalau begitu. Tadinya kukira kau sangat terpukul."
Ji Yi tidak mengatakan apapun, tetapi ia dapat merasakan dadanya mulai dipenuhi dengan kebahagiaan, sedikit demi sedikit.
Setelah beberapa saat, He Jichen kembali berbicara: "Merasa sedikit lebih baik?"
"Mhm."
"Bagus. Kalau begitu dengarkan aku dan lakukan beberapa hal..."
"Apa?"