"Oke?"
Pemuda itu berbicara seakan sedang berusaha menghibur seorang anak kecil, membuat sepasang mata Ji Yi berkabut dan digenangi air mata.
Bulu mata gadis itu menutupi matanya, sehingga pemuda itu tidak dapat melihat bahwa matanya sembab. Yang dia tahu hanyalah bahwa gadis itu tidak mengatakan apapun. Setelah beberapa saat, dia kembali berbicara dengan suara membujuk: "Aku tahu kau sedang merasa sedih. Kalau kau tidak ingin mengatakan apapun, kita tidak perlu bicara. Aku akan meminta Chen Bai memanggil koki dan menyebutkan menunya. Kalau kau mendengar nama hidangan yang ingin kau makan, kau bisa mengangguk, oke?"
Dia mengatakan "oke" sekali lagi dan kali ini- terdengar jauh lebih lembut dan penuh perhatian. Hati Ji Yi mendadak bergetar ketika mendengarnya sehingga sebutir air mata bergulir dari sudut matanya dan terjatuh.
Meskipun air mata itu jatuh ke atas tangannya yang putih, seakan air mata itu jatuh ke jantung He Jichen, dan melubangi hatinya.
