He Jichen langsung membeku.
Benaknya benar-benar kosong selama setengah menit sebelum akhirnya menyadari apa yang baru saja dikatakan oleh Ji Yi.
Dia minum pil kontrasepsi...
Dia minum pil kontrasepsi...
Dia minum pil kontrasepsi...
Keempat kata sederhana itu terus terngiang di benak He Jichen, sebelum akhirnya dia menyadari apa maksudnya.
Karena ada terlalu banyak resiko akibat malam yang mereka habiskan bersama, Ji Yi tidak ingin menghadapi konsekuensi yang sama seperti empat tahun yang lalu, karenanya dia segera meminum pil kontrasepsi setelah malamnya mereka bercinta... Baginya, malam itu sungguh merupakan sebuah kesalahan, sebuah kecelakaan...
He Jichen duduk diam di kursinya, menatap tehnya yang dingin dengan wajah kosong tanpa ekspresi.
Dia dapat melihat langit yang cerah dari jendela, tetapi pada saat itu, baginya seakan-akan kegelapan menembus jendela dan jatuh menimpanya.