Jemari Ji Yi sempat gemetar sesaat, matanya lalu tertuju pada langit malam yang gelap di luar jendela.
He Jichen tidak mungkin benar-benar berjaga di depan asramaku seperti yang dikatakan oleh Huahua, bukan?
Ji Yi mengendurkan genggaman pada ponselnya, dan setelah sekitar setengah menit berlalu, dia mengalihkan pandangan. Setelah keluar dari laman pesan Tang Huahua, dia membaca pesan-pesan WeChat lainnya yang belum terbaca.
Ada lebih banyak pesan WeChat daripada sms.
Selain -orang-orang yang meneleponnya itu, dia bahkan menerima pesan WeChat dari Li Da, Fatty, dan Han Zhifan, yang jarang bicara dengannya.
Tetapi sebelum Ji Yi sempat memencet nama-nama itu untuk membaca pesan mereka, dia melihat dua patah kata: Kak Yuguang.
Membaca kedua kata itu membuatnya merasa seakan ada dua ember air dingin yang dituang tepat ke atas kepalanya.