He Jichen mengatupkan bibirnya rapat-rapat, lalu menatap layar ponsel He Yuguang sesaat. Jari-jarinya bergerak perlahan pada layar ponsel dan memilih untuk membuka WeChat. Dia menemukan nama Ji Yi dan mulai mengetik pada keyboard: "Manman, apa kau sibuk dua hari ini? Kenapa kau belum menghubungiku?"
"Manman, apa sekarang kau sudah selesai syuting? Sudah menjadwalkan untuk kembali ke Beijing?"
"Manman, kebetulan aku ada urusan bisnis di Beijing beberapa hari lagi, jadi kalau kau sudah tetapkan tanggal untuk kembali ke Beijing, kabari aku. Aku akan mengatur jadwalku dan menemuimu."
...
Di dalam mobil begitu sepi. Satu-satunya suara yang terdengar adalah "tap tap tap" pelan dari ponselnya.
Dia tidak yakin sudah berapa banyak pesan yang dikirimnya dari ponsel He Yuguang. Yang dia tahu bahwa pada akhirnya, hatinya terasa seakan ditarik paksa ke segala arah.
-