Untuk waktu yang sangat lama, tubuh kekarnya yang dipenuhi keringat menindih tubuh langsing gadis itu, dan ruangan akhirnya kembali hening.
Entah berapa lama jantungnya berpacu kencang sampai akhirnya mulai tenang kembali. Dia lalu duduk dan mengambil tisu dari meja di samping ranjang. Pemuda itu membasuh keringat dari tubuh mereka berdua. Ji Yi terbaring di ranjang, masih terengah-engah.
He Jichen lalu mendekapnya dan dengan lembut membelai rambutnya, hatinya terasa penuh oleh kasihnya pada gadis itu.
Hampir tak dapat membuka matanya karena rasa kantuk, gadis itu menikmati kelembutan sentuhan He Jichen, dan membalas dekapannya.
Tindakan Ji Yi itu membuat tubuh He jichen menegang, dan membangkitkan kembali gairahnya.
Jemarinya yang ada di rambut Ji Yi tanpa terasa telah turun ke kulit putih gadis itu yang mengkilap tertimpa cahaya dari luar jendela. Jemari mereka bertemu, pemuda itu menelan ludahnya, dan kembali menindih tubuh gadis itu.