He Jichen memiliki gangguan OCD (obsessive-compulsive disorder) ringan maka begitu Ji Yi menuangkan cairan stipo itu pada jasnya, ia langsung berpikir untuk melepaskannya.
Tapi sebelum sempat bergerak, ia melihat Ji Yi tersenyum layaknya seorang anak kecil sambil memandangi cairan stipo di lengan kemejanya.
Meskipun pemuda itu tidak mengerti apa maksud Ji Yi dengan segala tingkah-polahnya ketika mabuk, melihat gadis itu merasa senang, tanpa ragu sedikitpun, He Jichen tak ingin lagi melepas pakaiannya.
Pandangan Ji Yi masih terpaku pada lengan He Jichen. Namun perlahan senyum mulai menghilang dari bibirnya. "Sepertinya tidak cukup, aku masih bisa mencium baunya …"
Sambil berkata demikian, Ji Yi lalu mengangkat botol stipo dan menuangkan cairannya ke lengan kemeja He Jichen lagi.
Meskipun ia tidak mengerti mengapa gadis itu melakukan hal ini, dia memutuskan untuk membiarkannya, karena gadis itu terlihat begitu gembira bermain-main, dan pakaiannya toh sudah rusak.
Ji Yi menggunakan sekitar satu lusin botol stipo untuk mewarnai lengan jas He Jichen dengan warna putih sebelum akhirnya berhenti. Ji Yi menunduk dan mendekatkan hidungnya ke lengan He Jichen.
Cairan stipo itu belum kering, sehingga ujung hidung Ji Yi terkena noda putih. Sama sekali tidak menyadarinya, ia tetap berusaha mengendus lengan kemeja itu. Setelah yakin bahwa dia tidak bisa lagi mencium bau parfum Xia Yuan pada He Jichen, dia tersenyum konyol. "Kali ini, benar-benar sudah ku perbaiki…"
Ji Yi berbicara dengan tak jelas dan He Jichen mencoba mendengarkan dalam kebingungan, tetapi ketika melihat senyum gadis itu, dia merasa lebih tenang.
Tetapi kebahagiaan Ji Yi hanya berlangsung selama tiga detik, dan wajahnya kembali terlihat muram. "Aneh sekali. Aku masih bisa mencium baunya…"
"Bau apa yang bisa kau cium?" tanya He Jichen penasaran.
Ji Yi tidak menjawab He Jichen karena begitu tenggelam dalam pikirannya sendiri. Lalu gadis itu mengarahkan hidungnya ke bagian tubuh He Jichen yang lain, dan mulai mengendus.
"Di sini ada... Dan di sini juga ada..."
Setiap kali dia mencium aroma parfum Xia Yuan di tubuh He Jichen, Ji Yi mencoba menghapus baunya dengan cairan stipo.
Tak lama kemudian, seluruh permukaan jas hitam He Jichen sudah dilapisi cairan stipo berwarna putih.
Tetapi gadis itu tak kunjung berhenti. Hidungnya bergerak ke leher He Jichen, telinga, wajah, dan rambutnya.
Setelah kutuang begitu banyak cairan stipo, kenapa aku masih bisa mencium bau parfum wanita itu?
Merasa kesal, Ji Yi cemberut, mengambil beberapa botol dan mengarahkannya pada He Jichen tanpa menyadari mana yang benar dan mana yang salah.
Chen Bai mematung di depan pintu dan menarik napas tajam ketika berkata dengan lirih, "Tuan..."
Sebelum Chen Bai selesai mengatakan "He," He Jichen meliriknya dengan penuh ancaman untuk membungkamnya.
Chen Bai yang ketakutan langsung menutup mulut, dia hanya bisa menatap kosong ke arah He Jichen yang dengan penuh kesabaran menuruti kemauan Ji Yi. Dia membiarkan Ji Yi menuang cairan stipo sedikit demi sedikit ke rambut indahnya, dan wajah tampannya.
Jika saja Chen Bai tidak sayang dengan nyawanya, dia akan meraih ponselnya dan mengambil foto detik itu juga. Dia ingin memotret agar semua petinggi YC Corp dan rekan-rekan bisnis mereka bisa melihat Tuan He, yang sangat mereka hormati, ternyata terlihat seperti ini di hadapan seorang wanita!
Ji Yi akhirnya berhenti setelah seluruh wajah He Jichen tertutup dengan cairan stipo.
Gadis itu memiringkan kepala, lalu mendengus-endus pemuda itu di sisi kanan dan kirinya, depan dan belakangnya, lalu mengelilinginya, hanya untuk memastikan bahwa dia tidak bisa lagi mencium bau parfum wanita itu lagi. Saat itulah Ji Yi tersenyum puas. "Kali ini, sudah benar-benar ku perbaiki…"