Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 370 - Seribu botol Stipo (10)

Chapter 370 - Seribu botol Stipo (10)

Hidung Ji Yi bergerak ke dada Chen Bai, lalu gadis itu membenamkan wajahnya di sana.

Setiap bulu kuduk di sekujur tubuh Chen Bai berdiri, dan tanpa berpikir panjang, ia berseru, "Tuan He, saya bersalah..."

Saking marahnya sampai tak bisa berkata-kata, He Jichen lalu menunjuk ke arah pintu aula dan membentak Chen Bai, "Keluar!".

"Baik!" jawab Chen Bai tanpa ragu.

Chen Bai sudah bekerja pada He Jichen selama bertahun-tahun sehingga dia sangat mengenal watak pria itu, dan dia tahu benar bahwa amarah He Jichen sudah hampir meledak. Ketakutan bahwa tinju He Jichen akan menghantam wajahnya, tanpa berpikir dua kali, ia mendorong Ji Yi dari tubuhnya, bahkan jika itu berarti Ji Yi mungkin terluka karenanya. Pria itu mengangkat kedua tangannya, bersiap hendak melepaskan diri dari cengkeraman Ji Yi. Akan tetapi, sebelum jarinya sempat menyentuhnya, wanita itu mendadak memutar tubuh dan berbicara pada He Jichen: "Kenapa kau marah-marah?! Siapa yang kau suruh keluar? Kau saja yang keluar!"

Kening Chen Bai mulai berkeringat mendengar hal ini.

Ya Tuhan, tolong berhentilah bicara. Kalau kau terus bicara, aku sungguh tidak akan bertahan hidup malam ini...

Tetapi Tuhan seakan ingin mempermainkan Chen Baiꟷbaru saja ia diam-diam memohon agar Ji Yi diam, gadis itu justru menggeretakkan giginya dan kembali berbicara. "Kau——Kenapa kau masih berdiri di situ seperti seorang idiot? Sana, belikan aku stipo cair!"

Wajah He Jichen yang suram karena keanehan Ji Yi; kini terlihat sudah di ambang batas kesabarannya. Dia melangkah ke arah Ji Yi dan menarik jemarinya dari kerah Chen Bai. Tanpa memperdulikan seberapa besar tenaga yang dipakainya, He Jichen melepas cengkeraman jari gadis itu, satu demi satu.

Jari-jari Chen Bai terasa sakit hanya dengan melihat hal tersebut; dia tidak dapat membayangkan betapa sakit rasanya bagi Ji Yi.

"Sudah kubilang belikan aku stipoꟷkenapa kau melepas genggamanku?! Apa kau dengar perkataanku?!" Ji Yi memberontak, berusaha melepaskan diri dari genggaman He Jichen.

Dengan raut wajah tenang terkendali, He Jichen mengabaikan gadis itu.

Dengan kasar dia melepas jemari Ji Yi dari kerah kemeja Chen Bai. Keanehan tingkah gadis itu yang tak kunjung berhenti membakar emosinya. Pemuda itu lalu mengulurkan tangan dan dengan paksa menarik ujung kerah Chen Bai. Dengan suara "ssssreeeet——", dia merobek salah satu lengan kemeja Chen Bai yang masih dipegangi oleh Ji Yi.

Chen Bai spontan mengangkat tangan untuk menutupi dadanya.

He Jichen bahkan tidak melirik ke arahnya dan menarik wanita mungil itu dalam dekapan.

Ji Yi memberontak, namun tak dapat melepaskan diri dari dekapannya. Gadis itu sangat marah hingga ia mulai menendang-nendang He jichen dengan membabi-buta. "Apa kau tuli? Tidakkah kau dengar apa yang kukatakan tadi? Kenapa kau masih saja berdiri seperti orang bodoh? Sana pergi, belikan aku stipo! Aku ingin seratus botol!"

He Jichen terkejut karena Ji Yi mampu menendang betisnya dengan ujung stiletto[1]-nya yang tajam. Rasa sakit yang menjalar dari betisnya semakin menyulut amarah yang bergejolak dalam hatinya.

Memelototi Ji Yi yang terlalu mabuk sampai-sampai tidak tahu hari apa dan jam berapa saat itu, pemuda itu ingin sekali membentaknya, tapi ia menyadari bahwa itu akan sia-sia. "Apa kau tuli? Tidakkah kau dengan apa yang dia katakan tadi? Sana pergi beli stipo!" tuntut He Jichen pada Chen Bai, mengulangi perkataan Ji Yi.

Itu adalah kata-kata Nona Ji pada Tuan He tadi. Kenapa Tuan He membentakku dengan kata-kata yang sama?

Chen Bai tersiksa dalam hatinya, tetapi dia tidak memperlihatkannya. Dia hanya bisa mengangguk kuat-kuat. "Baik, Tuan He, Saya pergi!"

  1. stiletto: sepatu wanita dengan hak yang sangat tinggi dan tipis.