Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 323 - Siapakah Si Gadis Cola? (3)

Chapter 323 - Siapakah Si Gadis Cola? (3)

A-Aku sudah membasahi baju He Jichen dengan air liurku?

Ji Yi tak mampu berkata-kata sebelum akhirnya dengan canggung mengangkat jemarinya untuk menghapus air liur dari bibirnya. Kemudian diam-diam gadis itu mengangkat pandangannya kepada He Jichen.

Merasakan gerakan gadis itu di samping tubuhnya, perlahan He Jichen menoleh ke samping dan memergoki Ji Yi yang diam-diam meliriknya.

Ji Yi terperangah untuk beberapa saat. Tanpa dapat mengelak, gadis itu menelan air liurnya dengan gugup. "A-A-Aku…"

Dia ingin memberitahu He Jichen bahwa dia tidak bermaksud mengotori baju pemuda itu, tetapi setelah terbata-bata beberapa saat, dia tidak sanggup mengatakan sesuatu yang memalukan seperti itu. Akhirnya, dengan pipi memerah, ia menundukkan kepala dan dengan pelan berkata, "Maaf."

Suara He Jichen terdengar lembut dan manis. "Kau sudah bangun?"

Dia tidak marah?

Ji Yi terkejut sesaat, lalu kelopak matanya terangkat dan matanya tertuju kepada He Jichen.

Wajah pemuda itu bukan hanya tak menunjukkan kekesalan, bibirnya bahkan membentuk senyuman samar seakan suasana hatinya sedang sangat bagus.

Ji Yi yang sebelumnya tegang, seketika menjadi tenang.

Kepala Ji Yi masih bersandar di pundaknya dan begitu dekat dengan wajah pemuda itu sehingga ia bisa melihat kulitnya yang putih dan halus tak berpori.

Kulitnya ternyata sebagus ini?

Pandangan Ji Yi menyapu wajah He Jichen sembari mempelajari wajahnya dengan seksama. Ia berusaha menemukan sebuah cela, tetapi tidak bisa menemukan satupun, yang membuat gadis itu berbalik mengaguminya. Bagaimana bisa seorang pria tinggi besar seperti dia memiliki kulit yang sangat bagus… ini sungguh tidak adil!

Pandangan Ji Yi terpaku pada wajah He Jichen. Kedua bola matanya sedikit bergetar tanpa melepaskan tatapannya. He Jichen bergeser sedikit untuk mengambil sebotol air mineral di sampingnya. Dia lalu membuka tutup botol dan menyerahkannya pada Ji Yi. "Minumlah."

Ji Yi segera tersadar dan buru-buru berkata, "Terima kasih." Ia menerima botol air mineral itu dan lalu menyadari bahwa setelah sekian lama terbangun, kepalanya masih bersandar di pundak He Jichen. Maka gadis itu menegakkan punggungnya dan dengan jengah menjauhkan tubuhnya dari He Jichen.

Ada apa denganku hari ini? Aku mempermalukan diri sendiri berkali-kali di depannya… Ji Yi mencoba untuk menenangkan hatinya yang gelisah sambil diam-diam beringsut menjauh. Ia melihat pemuda itu mengambil laptopnya, membukanya, dan meletakkannya di pangkuan.

Bukankah mereka bilang kita akan makan di Lou Wailou? Kita sudah berada di Danau Barat, jadi akan tiba di tujuan dalam beberapa menit. Mengapa dia malah membuka laptopnya?

Dengan penasaran gadis itu melihat sekilas wajah pemuda itu, tetapi di dalam mobil terlalu gelap. Ji Yi melihat telinga He Jichen agak memerah meski ia tak begitu yakin.

Ketika hendak melihat lebih dekat lagi, dari sudut matanya, Ji Yi melihat ada selimut yang menutupi tubuhnya.

Tak heran aku tidak lagi merasa kedinginan karena AC saat tidur tadi, rupanya dia menyelimutiku…

Menyadari hal itu, Ji Yi menoleh ke samping dan melihat ventilasi AC yang tadinya mengeluarkan angin dingin, sekarang sudah dimatikan.

Ji Yi selalu beranggapan bahwa Kak Yuguang adalah satu-satunya orang yang akan melakukan hal-hal kecil semacam itu untuknya. Dia tidak pernah membayangkan bahwa He Jichen ternyata bisa begitu teliti…

Ji Yi tidak dapat menahan diri dan menoleh pada He Jichen. Ia tidak bisa melihat apa yang membuat pemuda itu begitu sibuk dengan laptopnya. Tak lama kemudian, mobil berhenti dan Chen Bai yang duduk di depan berkata, "Tuan He, kita sudah sampai."