Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 287 - Bisakah Kau Memelukku? (7)

Chapter 287 - Bisakah Kau Memelukku? (7)

"Dia mengalami kehamilan Ektopik. Ketika mereka mengetahui apa yang dialaminya, Ji Yi sudah hamil selama dua bulan. Dokter mengatakan bahwa karena itu adalah kehamilan pertamanya, Ji Yi tidak menyadarinya. Haidnya terlambat, tetapi dia tidak memeriksakan diri. Baru setelah perutnya terasa sakit dan mulai terjadi pendarahan, seseorang mengantarkannya ke rumah sakit."

"Kehamilan Ektopik sangat berbahaya. Jadi ketika dia dibawa ke rumah sakit dan ada tanda-tanda pendarahan, situasinya sudah sangat gawat. Dokter langsung mengatur operasi darurat."

"Selama operasi, Ji Yi mengalami pendarahan hebat. Aku mengunjungi Rumah Sakit Health Care Center for Women and Children di mana dia menjalani operasi itu dan berbicara empat mata dengan dokternya untuk lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengatakan bahwa saat itu, Ji Yi hampir kehilangan nyawanya di meja operasi. Jantungnya sudah berhenti berdetak, tetapi sang dokter langsung memanggil semua dokter jaga untuk membantunya. Mereka mencoba membangkitkannya selama dua menit penuh dengan alat pacu jantung sebelum akhirnya berhasil menariknya kembali dari gerbang kematian …"

Kehamilan Ektopik, pendarahan, operasi darurat, pendarahan hebat, jantung berhenti berdetak, di gerbang kematian… Jantung He Jichen seolah direnggut dengan kasar oleh setiap kata-kata mengerikan yang melintas di benaknya it.

Ketika itu mereka masih sangat muda. Di SMA Yizhong-Sucheng, kalimat Ji Yi yang berbunyi "Beri mereka masing-masing satu kondom" dan siluet punggung Ji Yi menarik perhatiannya.

Waktu itu, dia begitu muda dan ceroboh, tidak takut akan konsekuensi apapun, dan menilai dirinya terlalu tinggi karena ia masih belum mengerti banyak hal dalam dunia ini. Dia memanfaatkan posisinya yang menyebabkan tidak ada yang berani macam-macam dengannya ketika dia memerintahkan Fatty untuk mencari gadis itu di setiap kelas.

Sejak dia bertemu Ji Yi di rumahnya, diam-diam dia mulai berubah demi gadis itu.

Dia belajar dengan sungguh-sungguh hanya agar bisa membantu Ji Yi dalam pelajarannya dengan menandai pokok-pokok penting pada buku pelajaran gadis itu.

Dia berhenti begadang di luar rumah dan mulai pulang tepat waktu, agar bisa melihat Ji Yi.

Dia melindungi gadis itu dari hal apapun. Dia melindunginya begitu rupa sehingga semua anak buahnya tidak berani mengganggu Ji Yi karena takut jika salah bicara dan membuat Ji Yi kesal, mereka akan diseret ke halaman belakang sekolah untuk dipukuli hingga babak belur.

He Jichen mengira dia sudah melakukan begitu banyak hal untuk Ji Yi. Dia berasal dari keluarga berada dan dikelilingi oleh orang-orang yang melayaninya dengan baik. Kapan dia perlu bekerja keras untuk mendapatkan perkenanan orang lain? Karenanya, ketika dia mengetahui bahwa orang yang berada di hati Ji Yi bukanlah dirinya, dia menjadi cemburu, iri hati, dan beranggapan bahwa Ji Yi tidak dapat mengenali sesuatu yang berharga ketika melihatnya…

Dia benar-benar mempertimbangkan untuk menghapus Ji Yi dari dunianya dan mencari seseorang yang lebih baik, tetapi dia tidak sanggup melakukannya. Akan tetapi, dia juga tidak berani menemui Ji Yi, maka secara diam-diam dia mengunjungi Ji Yi sebulan sekali di Beijing.

Ketika itu, dia beranggapan bahwa dirinya telah memperlakukan Ji Yi dengan sangat baik… begitu baiknya sampai dirinya sendiri merasa tersentuh. Maka setelah mereka kembali bertemu, ia tidak bisa menerima ketika Ji Yi mencoba menjaga jarak dengannya, menghindarinya, atau bahkan tidak ingin berurusan dengannya. Setiap kali dia merasa tidak dapat menerima perlakuan Ji Yi kepadanya, dia selalu memikirkan bagaimana cara melukai Ji Yi sebagaimana dirinya terluka.

Dia tidak menyadarinya sampai setelah dia menerima panggilan dari Han Zhifan tadi, betapa brengsek dan temperamental dirinya.

Apakah dia mencintai Ji Yi? Dia sungguh mencintainya. Selama hidupnya, dia sudah memberikannya sisi baiknya, sisi buruknya, dirinya yang merasa dirugikan, dirinya yang gila… semuanya.

Tetapi justru cintanya-lah yang paling melukai Ji Yi.

Dia selalu berpikir bahwa Qian Ge yang telah menjebaknya hingga mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya koma selama tiga tahun adalah yang paling jahat, yang paling tidak bisa dimaafkan.

Tetapi dia menyadari saat itu juga: Apa bedanya dirinya dengan Qian Ge? Bukankah dia juga hampir membuat Ji Yi kehilangan nyawa?

Memikirkan hal itu, He Jichen mengangkat tangannya dan dengan keras menampar wajahnya dua kali.

Meskipun dia menyadari betapa besar cintanya kepada Ji Yi, sebesar itu juga dia menjaga gengsi dan martabatnya.

Ya, dia mencintainya, tetapi dia tidak tahu cara mencintai seseorang, juga tidak pernah belajar bagaimana cara melakukannya.