Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 263 - Tidak ada keadilan. Yang Ada Hanyalah Dia Benar, Dan Kau Salah. (3)

Chapter 263 - Tidak ada keadilan. Yang Ada Hanyalah Dia Benar, Dan Kau Salah. (3)

Pada saat itu, Ji Yi memahami bahwa tidak masalah apakah pemuda itu mendengarkan percakapannya dengan Qian Ge atau tidak. Yang penting adalah, setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Qian Ge, dia bukan hanya tidak terpengaruh oleh wanita itu, tetapi dia bahkan berpihak padanya dan membantunya memberi sebuah tamparan telak di wajah Qian Ge!

Bukannya Ji Yi belum pernah mendengar seberapa buruknya perkataan He Jichen ketika dia marah. Dulu, dia sangat membenci He Jichen karena apa yang dikatakan pria itu kepadanya. Tetapi Ji Yi tidak pernah membayangkan bahwa He Jichen akan melindunginya dengan perkataannya yang kejam itu!

Ji Yi dapat mendengar jantungnya berdetak keras: Dag, dig, dug.

Dia terus menatap tajam pada He Jichen.

Sang pelayan bergerak dengan cepat dan segera menyingkirkan semua minuman tonik itu dari pandangan dan mengangkat tas yang berisi minuman-minuman itu dengan kedua tangannya.

Baru saja dia berkata, "Salam, Tuan, Nona," dan sebelum dia bahkan sempat berbalik untuk pergi, He Jichen mendadak berkata, "Tunggu!"

Pelayan itu menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah He Jichen. "Tuan, apakah ada hal lain yang anda ingin saya lakukan?"

He Jichen dengan wajah suram berbalik dan melihat ke arah bagian tertentu pada ranjang Ji Yi selama beberapa detik. Dia mengangkat jarinya dan menunjuk dua kali ke arah ranjang. "Ganti spreinya juga. Barusan si sampah menyentuhnya. Itu jadi kotor!"

Ketika mendengar hal ini, Ji Yi tiba-tiba menyadari bahwa tempat yang ditunjuk oleh He Jichen adalah tempat yang diduduki oleh Qian Ge…

Jadi, He Jichen sudah berada di luar kamar hotel selama mereka berbicara?

Hal itu berarti bahwa dia sebenarnya mendengar bahwa akulah yang menanam silet di kostum itu?

Dia mengetahui kebenarannya, jadi mengapa dia membantuku melawan Qian Ge?

Hati Ji Yi yang awalnya sudah bingung, seketika itu juga menjadi kacau balau.

Setelah sang pelayan mendengar apa yang dikatakan oleh He Jichen, pertama-tama dia membawa tas berisi minuman-minuman tonik itu keluar kamar dan meletakkannya di koridor. Kemudian dengan cepat ia melepas sprei.

Dia membawa sprei itu, berencana untuk mengambil sprei baru, lalu kembali untuk menggantinya. Begitu dia sampai di pintu, He Jichen terlihat seakan dia teringat sesuatu dan berkata, "Dan juga, karpet di dalam kamar. Ganti itu juga. Si SAMPAH menginjaknya!"

Sembari mengatakan hal ini, pemuda itu terus mengingat-ingat di mana saja Qian Ge pernah menapakkan kaki. Kemudian dia menunjuk papan lantai di depan pintu dan berkata, "…Si sampah juga menapaki bagian lantai yang itu. Nanti, sikat bagian itu dengan hati-hati untukku…"

Setelah jeda, He Jichen menambahkan, "…Oh, sikat dengan cairan disinfektan agar kami aman dari virus yang dibawa oleh si SAMPAH!"

Tidak cukup dengan berulang kali menyebut Qian Ge sebagai sampah, pemuda itu bahkan menyuruh pelayan dengan terang-terangan membersihkan setiap bagian kamar Ji Yi yang pernah disentuh Qian Ge, membuat Qian Ge terkesan seperti seekor makhluk yang mengerikan!

Berdiri di depan pintu, wajah Qian Ge memerah kemudian berubah menjadi pucat pasi. Dia menggigit bibir bawahnya dengan keras dan sepasang matanya memerah. Dia tidak dapat menahannya lagi dan memekik, "Direktur He..."

Ketika mendengar Qian Ge berbicara, He Jichen menoleh dan melihat wajah Qian Ge yang hampir menangis. Tidak ada sedikit pun kelembutan di wajah He Jichen, tidak pula ada tanda-tanda bahwa dia akan menghentikan tindakannya. Selagi pemuda itu memutar otak untuk mengingat apa lagi yang terlupa olehnya, dia menyuruh sang pelayan, "...Dan juga, kirim seseorang untuk membawa alat pembersih udara. Bersihkan udara di sini dari SAMPAH yang tadi masuk ke kamar!"

Air mata mulai menetes di wajah Qian Ge, mungkin karena dia merasa sangat malu.

He Jichen kembali menambahkan, seakan memang sengaja, "…Pintunya juga. Sampah tadi mengetuknya, jadi bersihkan dengan cairan disinfektan satu kali! Bukan, sepuluh kali, untuk mencegah tangan penghuni kamar ini menjadi kotor!"