Chereads / Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu / Chapter 221 - Orang Yang Kucintai Bukan Kekasihku (1)

Chapter 221 - Orang Yang Kucintai Bukan Kekasihku (1)

Ji Yi tahu maksud "He Yuguang" adalah bahwa dia sudah naik taksi dari bandara. Awalnya Ji Yi membalas pesannya dengan emoji tersenyum, lalu segera menulis pesan balasan: "Kak Yuguang, beritahu aku alamatmu. Aku akan mengirimkan gioknya kepadamu."

"He Yuguang" pasti sedang memegang ponselnya, karena dia langsung menjawab: "Kau tidak perlu repot. Simpan saja gioknya untuk saat ini, dan kita bisa bicarakan hal itu saat bertemu lagi lain kali."

Ji Yi menjawab dengan "Baiklah." Ia menatap layar ponselnya dan perlahan menggigit bibir bawahnya. Setelah berpikir selama beberapa detik, ia membalas dengan beberapa kata: "Kak Yuguang, apakah gioknya pecah sedikit?"

"He Yuguang" menjawab dengan cepat seperti biasa: "Mhm."

Ji Yi baru saja hendak bertanya kepada "He Yuguang" apa yang terjadi pada giok itu ketika ada pesan lain yang muncul di ponselnya: "Tidak sengaja menjatuhkannya."

Tidak sengaja menjatuhkannya... Persis seperti yang diceritakan oleh suster…

Napas Ji Yi lantas tersendat di dadanya. Setelah sekitar setengah menit, ia memaksakan diri untuk menenangkan jarinya yang gemetaran. Ia melanjutkan pertanyaannya: "Kau tidak pernah memperbaikinya? Kudengar orang-orang yang berdagang giok sudah sangat ahli; mereka bisa memperbaiki sehingga kau tidak bisa melihat retakannya sama sekali!"

"He Yuguang" menjawab: "Waktu itu, aku tidak bisa menemukan pecahan pada sudutnya."

Waktu itu...

Susternya mengatakan bahwa pria itu mengambil potongan giok yang besar dan pergi dengan terburu-buru. Bukankah itu saat "He Yuguang" menjatuhkannya hingga menimbulkan pecahan kecil yang ia simpan selama ini?

Mungkinkah pemilik giok ini memang Kak Yuguang?

Ji Yi memikirkannya sebelum mencari-cari foto "He Yuguang" di ponselnya, lalu mengirimkannya pada sang suster. Dia juga menambahkan komentar: "Kak Liang, apakah ini adalah orang yang datang menjengukku tiap bulan selama aku koma?"

Setelah pulang dari rumah sakit, Ji Yi tidak lagi menghubungi suster itu, sehingga ia kuatir bahwa susternya sudah lupa. Setelah pesannya berhasil terkirim, ia berpikir sejenak, lalu langsung menelepon sang suster.

Sepertinya sang suster sudah menerima pesannya, karena ia segera menjawab panggilannya dan berkata, "Xiao Yi, itu dia! Itu dia orangnya!"

Sebelum Ji Yi sempat mengatakan"Halo", ia yang tadinya hendak bertanya dengan penuh percaya diri, kini suaranya tercekat di tenggorokannya.

Sang suster sangat antusias dan terus berbicara dari seberang telepon. "Aku pasti tidak salah ingat. Meskipun aku bertemu dengan begitu banyak orang di rumah sakit, sangat jarang melihat seseorang dengan penampilan mencolok seperti dia, jadi aku yakin bahwa aku tidak mungkin salah mengenali. Xiao Yi, bagaimana kau bisa menemukannya?"

Karena Ji Yi tidak menjawab, ia memperkeras suaranya dan memanggil-manggil, "Xiao Yi? Xiao Yi?"

Ji Yi tersadar kembali meski masih terdengar seperti orang melamun ketika berkata, "En?"

"Bagaimana kau bisa menemukannya?"

"Aku?" untuk sesaat, pikiran Ji Yi mendadak kosong sebelum ia menyadari apa yang ditanyakan oleh sang suster. Ia terdengar seakan masih melamun saat berkata, "Aku, aku... Dia adalah seorang teman lama..."

"Kalau begitu dia pasti jatuh hati padamu, Xiao Yi. Orang seperti itu sulit ditemukan. Jika kau berhasil bertemu dengannya... Ah, kau harus menghargai hal ini..."

Sang suster berbicara panjang lebar seperti biasaꟷ Ji Yi tahu bahwa jika ia tidak mencegahnya, dia bisa terus berbicara selama sepuluh menit penuh. Setelah sang suster berbicara untuk beberapa saat, Ji Yi menemukan cara sopan untuk menghentikannya: "Kak Liang, maaf sudah mengganggu. Aku masih ada kerjaan lain, jadi harus pergi."

Segera setelah mengakhiri panggilan, jari-jemari Ji Yi pun melemas sehingga ponselnya jatuh ke lantai.

Ia tidak menggubrisnya seraya memeluk bantal dan kembali duduk di sofa.