Ji Yi mengerutkan kening. Sebelum ia dapat menyimpulkan apakah suara itu hanyalah halusinasinya saja, terdengar suara "Brakk!" yang keras dari arah pintu belakang kelas.
"Ba-brukk!" Jantung Ji Yi melompat di rongga dadanya, ia memutar kepalanya ke arah pintu di belakangnya.
Pintu tua itu ditendang oleh seseorang, membuat debu beterbangan.
Pintu mulai bergerak, sebelum kembali stabil, Ji Yi mendengar lagi suara "Brakk!" yang memekakkan telinga.
Ji Yi menatap pintu belakang itu selagi masih tertutup rapat. Sesaat kemudian, daun pintu itu jatuh terhempas ke atas lantai ruang kelas di mana dia disekap.
Lalu Ji Yi melihat sepasang sepatu kulit yang berdiri di atas daun pintu yang pecah itu.
Rupanya benar-benar ada orang yang datang... Di saat ia merasa begitu tak berdaya dan putus asa.
Ji Yi merasa hatinya yang kalah mulai berdegup lagi, sedikit demi sedikit, dan kembali hidup.