Ketika sedang menangis tersedu-sedu, Cheng Weiwan merasa ada orang yang menariknya. Spontan dia mendongakkan kepala.
Sepasang matanya yang merah dan bekas tanda lima jari di wajah wanita itu mengejutkan Han Zhifan.
Siapa yang menamparnya?
Raut wajah Han Zhifan seketika itu berubah suram. "Siapa yang menamparmu?"
Cheng Weiwan tidak mengatakan apapun, air matanya terus berjatuhan.
Jakun Han Zhifan bergerak naik-turun. Ia tak memaksa wanita itu untuk bicara, namun dibimbingnya wanita itu dan mereka berjalan menuju kantornya.
Baru maju dua langkah, menyadari ada yang tidak beres, Han Zhifan pun berhenti. Ia lantas menundukkan pandangan dan menyadari bahwa hak sepatu wanita itu sangat tinggi. Langkah kakinya terseok-seok…
Tanpa ragu-ragu, Han Zhifan segera membopong tubuh Cheng Weiwan.