"Setelah Hanhan kubawa pulang dari rumah sakit, Muqing menyewa seorang bidan untuk merawat Hanhan."
"Waktu itu, aku masih sakit. Pernah suatu ketika aku menelan sebotol penuh obat tidur."
"Saat terbangun, aku sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit karena terus-menerus muntah."
"Muqing yang sedang berada di sisiku waktu itu matanya sangat merah, dia mengataiku 'bodoh'. Dia memarahiku karena tidak berpikiran jauh dan bertanya apa yang akan terjadi pada Hanhan jika aku pergi."
"Sebenarnya, waktu itu Muqing mengatakan banyak hal padaku, tapi aku tidak mendengarnya. Suara Hanhan yang terus-menerus menangislah yang mengingatkanku bahwa aku telah melahirkan seorang anak. Bayi yang kulindungi dengan segenap jiwa-ragaku akhirnya lahir…"
"Dan mulai saat itulah aku tersadar, dan perlahan mengalihkan seluruh perhatianku pada Hanhan. Sedikit demi sedikit keadaanku mulai membaik seiring pertumbuhan Hanhan."