Setelah mobilnya berhenti, Han Zhifan melihat halaman depan villanya dari balik jendela mobil.
Saat itu sudah lewat tengah malam, jadi seisi villa itu pasti sedang tidur. Tidak ada lampu yang menyala, selain lampu di gerbang depan.
Han Zhifan mengalihkan pandangan, ia ingin pergi meninggalkan tempat itu, namun sekuat apapun ia mencoba, kakinya tak mampu menginjak pedal gas. Ia berusaha selama beberapa saat sebelum akhirnya menyerah. Kemudian ia mengambil rokok dari kursi di sebelahnya, membuka jendela mobil, dan mulai merokok.
Saat menghisap rokok ketiga, ia menoleh kembali ke arah bangunan villa dari balik kepulan asap rokoknya.
Han Zhifan terlihat sedang tenggelam dalam pikirannya sembari menatap villa dengan bibir terkatup. Tanpa berkedip, ia memperhatikan villa itu untuk waktu yang lama. Tiba-tiba saja, ia mematikan rokok dan membuka pintu mobil. Kemudian ia keluar dan berjalan ke halaman depan.
