Suasana di dalam ruangan itu tegang dan hening, sementara kebencian di mata Shi Ze baru berangsur menguap setelah ia melampiaskan rasa frustrasinya. Mengambil ponselnya, ia menelepon seseorang. Pertama, tidak ada yang mengangkat. Ia menelepon lagi tanpa menyerah. Dan akhirnya, ada yang mengangkatnya pada percobaan ketiga.
Sebelum orang di ujung lain bahkan bisa bicara, ia membentak, "Yan Zi! Kau ini sedang apa? Kenapa kau tidak mengangkat teleponnya?"
Di ujung lain, Yan Zi mengernyit dan bertanya pelan, "Ada apa?"
"Cepat pulang!" Shi Ze langsung menutupnya.
Setengah jam kemudian, pintu kamar Shi Ze dibuka dari luar, dan Yan Zi melangkah masuk dalam balutan mantel yang modis. Setelah masuk, ia menatap Shi Ze, yang sedang duduk di sofa, dan terkekeh. "Ada apa? Mendesakku pulang dengan panik dan tergesa-gesa."
Ia melepaskan mantelnya sambil bicara.