Tawa Shi Ze semakin keras hingga bahkan pelayan dan bos restoran tersebut berkumpul di luar restoran, menonton dengan takut. Mengernyit frustrasi, genggaman Lu Yanchen di leher Shi Ze semakin erat.
Seketika, Shi Ze mencabut senyum jahatnya dan membelalak pada Lu Yanchen dengan wajah dingin. "Lu Yanchen. Kenapa, mau membunuhku? Bukankah kau paling benci orang yang melanggar hukum? Bukankah kau semacam duta keadilan yang teladan? Kenapa? Bahkan kau pun ingin membunuh seseorang sekarang?"
Wajah Lu Yanchen masih tenang dan dingin. Akan tetapi, urat-urat di tangannya yang mencekik Shi Ze menyembul.
Shi Ze kini nyaris tidak bisa bernapas dan wajahnya memerah. Mengucap nama Lu Yanchen tanpa suara, ia berjuang mengucap setiap suku katanya seolah setiap napas mungkin saja adalah napas terakhirnya.
Shi Guang berdiri di sisi, menonton dengan jantung yang berdegup kencang dan dengan berkeringat dingin.