Ia menepiskannya dan tersenyum kepada sang nenek sebelum membantunya dengan mesin capit itu. Yang mengejutkannya, ia tidak tahu kenapa dan bagaimana, namun ia berhasil menangkap sebuah boneka.
Merasa gembira, sang nenek memeluk boneka itu seakan sedang memeluk seorang anak. Ia kemudian memberikan sisa koinnya kepada Rong Mo.
Sementara tingkat kesuksesannya tidak 100%, ia tetap berhasil menangkap sekitar selusin boneka untuk sang nenek.
Tak mampu menahan senyumannya, nenek tua itu membagi-bagikan bonekanya kepada anak-anak yang gaduh tadi, memisahkan yang paling besar untuk Rong Mo.
Tersenyum lebar, sang nenek bahkan mengundang Rong Mo ke tempatnya di masa depan.
Kini ketika nenek tersebut sudah pergi, Rong Mo duduk di tempatnya semula dan menatap boneka di tangannya. Mengelus perutnya, ia merasa bisa mati karena lapar kapan saja.
Tapi di mana ia bisa menemukan makanan? Apakah boneka di tangannya bisa ia tukarkan dengan uang?