Menatap gadis yang sedang memeluknya saat itu, tatapan Lu Yanchen pun tanpa sadar berubah lembut, membawa kesan bahagia dan tak berdaya.
Sudah lebih dari satu bulan saat itu, dan setiap kali mereka bicara di telepon, Shi Guang selalu terburu-buru dan tergesa-gesa, dan ia tidak bisa merasakan sedikitpun kerinduan Shi Guang padanya. Kini ketika mereka bertemu secara langsung, Shi Guang persis seperti ular, melilitnya utuh-utuh.
Ia menepukkan tangannya ke punggung Shi Guang dengan lembut, membawa Shi Guang mendekat. "Pelatihmu tidak memberitahumu bahwa aku adalah imbalanmu?"
"HAHAHA!" Shi Guang meledak tertawa. "Tidak mungkin ia akan mengatakannya. Tapi, ini memang imbalan yang cukup mahal."
Ia berdeham pelan dan mengambil sebuah mikrofon yang ada di sebelahnya, bersikap seakan ia sedang mewawancarai Lu Yanchen. "Tuan Muda Lu, bisakah Anda menjelaskan bagaimana perasaan Anda sekarang mengenai menjadi imbalan?"