Shi Guang tahu ia adalah orang yang keras kepala. Jika sifat keras kepalanya untuk pergi menaiki gunung mencari Lu Yanchen sendirian ditemukan oleh orang lain, ia kemungkinan besar akan dimarahi besar-besaran, karena tindakannya bisa membawa lebih banyak pekerjaan bagi petugas penyelamatan yang lain.
Akan tetapi, tak satupun dari mereka bisa berempati dengan perasaannya saat itu.
Di dalam keadaan yang begitu ekstrim, ia bisa merasakan dengan jelas bahwa Lu Yanchen jelas berada di suatu tempat di dekatnya. Akan tetapi, tak ada yang bisa ia lakukan mengenai hal itu.
Apa yang harus ia lakukan, kalau begitu? Meninggalkan Lu Yanchen? Mengabaikannya? Kini ketika ia sudah berada di sana, kenyataan itu saja sudah cukup baginya untuk ingin naik bersama tim penyelamat.
Ia sedang memperhatikan tim penyelamat tadi, tidak membiarkan wilayah yang telah mereka datangi di gunung terlewat oleh matanya.