Setelah serangan paniknya, Shi Guang akhirnya perlahan mulai tenang. Seraya duduk di sofa di pojokan, ia bergelung membentuk bola, tak memikirkan apapun kecuali Yang Sitong dan di mana ia mungkin menahan kakaknya.
Akan tetapi, Mo Jin tidak setenang Shi Guang, dan berjalan-jalan mengitari ruangan dengan raut panik.
Nenek dan Bibi pergi berjalan-jalan, dan karenanya, hanya ada mereka berdua di rumah saat itu. Mo Jin tidak perlu menahan apapun melalui kata-katanya. "Sudah seharian sekarang, tapi belum ada kabar! Apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita menelepon polisi?"
"Sekarang, Yang Sitong sedang menggila. Kalau kita menelepon polisi, bagaimana kalau ia benar-benar menggila dan melakukan sesuatu pada Kakak?" Shi Guang memegangi dahinya. "Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menunggu."
Mo Jin mengernyit. "Apakah kita bisa mempercayai kata-kata Yang Chifeng itu? Bagaimana kalau ia hanya berbohong padamu?"
