Ketika sudah pukul 6 sore, Shi Guang belum menerima telepon atau balasan dari Lu Yanchen. Mengira bahwa Lu Yanchen tidak akan datang, ia baru menyeret diri keluar dari rumah sakit dengan sedih pada pukul 7 malam.
Ketika tiba di sisi jalan, tepat ketika ia hendak melambaikan tangan untuk memanggil taksi, suara klakson yang menusuk telinga terdengar nyaring. Dengan refleks, Shi Guang mengikuti asal suara itu dan melihat orang yang tampak familiar duduk di dalam sebuah mobil yang juga tampak familiar. Ketika jendelanya diturunkan, Shi Guang melihat wajahnya.
Rasanya seperti ia sedang mengalami masa kegelapan dalam hidupnya, dan seseorang menyinari cahaya yang menyilaukan di wajahnya. Segera saja, ia memasang cengiran lebar. Tanpa menunggu lagi, ia berlari ke arah mobil itu.
Setelah menarik pintunya terbuka, bahkan sebelum ia duduk dengan benar, ia menghambur ke arah Lu Yanchen dengan begitu kuat hingga pria itu terdorong ke tempat duduknya.
Lu Yanchen, "..."