Shi Guang diam-diam meringis. Tidakkah Lu Yanchen agaknya takut pada ayahnya, yang bisa mencambuknya dengan tiba-tiba? Tidakkah ia takut ayahnya akan melakukannya di depan umum dengan jawabannya yang kasar itu?
Lagipula, Lu Yanchen membawanya pulang untuk menemui ayahnya hari itu. Kalau ia bicara seperti itu dan ayahnya marah, bukankah ia pasti akan mempersulit mereka berdua?
Selain itu, kalau ayahnya tidak menyetujui hal itu, resepsi dan apalah itu seketika tidak perlu dibahas lagi.
Benar saja, Ketua Lu marah dan duduk di kursi utama sambil berujar dengan galak, "Kenapa? Memangnya tidak boleh kalau semuanya ada di sini untuk melihat rubah yang membuatmu memutus perjanjian pernikahanmu itu?"
Rubah? Bagaimana bisa ia tiba-tiba berubah menjadi rubah? Satu kata itu sukses menyulut Shi Guang.
Meski kelihatannya ia berkata begitu untuk membuat Lu Yanchen kesal, sebagai kepala keluarga, tentu tidak pantas kalau ia berkata begitu, kan?