Tetes-tetes air yang beruap menghujani dari atas Shi Guang, menciprat ke seluruh tubuhnya.
Melalui selubung air, Lu Yanchen menatapnya; baru ketika ia tak bisa merasakan sedikit pun rasa dingin dari tubuh Shi Guang lagi—malah, tubuh Shi Guang terasa hangat ketika disentuh saat itu—ia mematikan pancuran air dan mulai mengisi bak mandi di sebelahnya.
Tangannya diciptakan dengan indah, dengan lima jari yang kurus. Seraya meletakkan jemari itu di blus Shi Guang, ia mulai melepaskan kancingnya perlahan, menyentuh kulitnya dengan sembarang dari waktu ke waktu.
Sentuhan kuku-kuku jari Lu Yanchen yang hangat begitu menyengat sampai Shi Guang tanpa sadar bergidik setiap kali mereka bersentuhan.
Lu Yanchen mencapai kancing terakhir, dan… akhirnya, kancingnya terlepas sepenuhnya.