Jadi, itulah alasan kenapa Lu Yanchen semakin kesal setiap kali Shi Guang merasa tidak suka harus menjadi pelatih renangnya, dan menentangnya sepanjang waktu, dengan mencibir dan bersikap sarkastis.
Kala itu, Shi Guang hanya mengira bahwa Lu Yanchen terlalu tidak sopan. Bagaimana bisa Lu Yanchen terus menentangnya bahkan setelah ia mencampakkan Shi Guang?
Kalau Lu Yanchen sama sekali tidak peduli, dengan sifatnya yang angkuh dan dingin, kenapa ia bahkan repot-repot bersikap begitu kekanakan?
Itu karena ia mencintai Shi Guang, dan tidak bisa memahaminya—semua itu adalah bentuk pelampiasannya akan rasa frustrasinya.
Itulah kenapa ia tak bisa menahan diri dan mencium Shi Guang. Hanya ketika itulah, ia jujur pada diri sendiri, dan mencium Shi Guang dengan begitu bergairah dan penuh cinta.
Jadi, baik dua tahun yang lalu maupun sekarang, pria itu masih tetap mencium Shi Guang dengan bibir penuh cinta.