Tiba-tiba, gerakan Lu Yanchen membeku ketika ia menguburkan kepalanya dengan lembut di area leher Shi Guang, sembari bernapas dengan berat.
Wajah Shi Guang merona kemerahan, dan bibirnya penuh dan menggoda. Ditambah dengan gerak dadanya yang naik turun… kelihatannya sangat menggoda.
Akan tetapi, tak ada sedikit pun kebahagiaan di matanya.
Shi Guang menatapnya, sedingin es, dan bibirnya bahkan tersenyum jahat dengan mengejek.
Rasanya seolah-olah ia sedang berkata,
'Tiduri saja aku kalau mau. Bukankah tubuhku yang kau inginkan? Terakhir kalinya, kau langsung meminta untuk berpisah setelahnya. Kali ini, cepat lakukan dan ceraikan saja.'
Hati Lu Yanchen mencelos ke kedalaman tak terhingga dengan seketika.
Tiba-tiba, tubuhnya pun berubah dingin. Seraya menatap Shi Guang dengan tatapan dingin, ia mundur beberapa langkah.
Shi Guang merapikan rambutnya. Bahkan tanpa memandang Lu Yanchen, ia berbalik dan pergi.