Jalan hidup seorang atlet memang sulit sejak awal. Siapapun itu, mereka pasti akan dipenuhi rasa sakit yang begitu besar selama mereka menyusuri jalan berduri itu, dan banyak dari mereka yang terpaksa menyerah di tengah jalan karena cedera.
Mereka yang tidak meraih kemenangan, hampir semuanya memiliki bekas luka yang terus ada, yang mereka bawa seumur hidup.
Sebagai seorang atlet sendiri, wajar kalau Shi Guang bisa merasakan penderitaan dan kesedihan juga di dalam suasana hatinya.
"Hidup seorang atlet selalu mirip dengan bunga di musim panas—memukau, namun berumur pendek. Kau bukannya tidak bisa berenang lagi, kau hanya tidak bisa berlomba. Akan datang hari di mana aku juga akan seperti itu. Tidak ada atlet yang bisa tetap bertahan selamanya tanpa pensiun."
Perasaan masam yang tajam mengaliri hati Xu Zixian, dan matanya kembali digenangi air mata yang tak terkendali. "Maafkan aku, Shi Guang…,"
Shi Guang tetap diam. "..."