Shi Guang membelalak ke arah Lu Yanchen dengan galak sebelum berpaling dan berjalan pergi. Lu Yanchen tidak mengikutinya, membiarkannya memesan kendaraan untuk pulang sendiri—ia harus melakukan sesuatu yang penting.
Ada sebuah mobil sport merah mengkilat yang terparkir di bawah pohon pinus hijau dan lebat di dekat sana. Dengan petak semak di antaranya, hal itu berfungsi dengan baik untuk menyembunyikan orang yang bersembunyi di dalam mobil, dan hampir tidak kentara.
Namun bagi pria yang terlatih di kemiliteran itu, inderanya yang tajam sudah memberinya gambaran akan siapa yang ada di dalam mobil tu.
Ketika Shi Guang bertanya padanya ada apa, ia sudah melihat Yang Sitong di dalam mobil.
Ia berjalan menghampirinya.
Melihat Lu Yanchen berjalan menghampirinya, raut wajah galak Yang Sitong di dalam mobil seketika berubah bingung dan panik. Tidak ingin Lu Yanchen melihatnya, ia merundukkan tubuhnya di atas roda kemudi.