Shi Guang telah mengatur makan siang bersama neneknya. Meski neneknya sudah keluar dari rumah sakit, ia belum kembali ke desa, karena masih ada pemeriksaan yang harus ia jalani. Agar lebih nyaman, bibinya serta suaminya menyewa sebuah tempat di kota provinsi.
Suami bibinya adalah orang desa yang keluarganya memiliki perkebunan anggur di sana. Ia adalah seorang pria yang rajin, yang merawat perkebunan dengan bersungguh-sungguh, mampu memberikan hasil panen yang berlimpah setiap tahun.
Jika bukan karena dirinya, semuanya pasti sangat sulit bagi biaya rumah sakit kakak Shi Guang, biaya kuliah Mo Jin di luar negeri, dan biaya pengobatan Nenek.
Setelah membujuk neneknya untuk tidur siang, Shi Guang mendapati bibinya mengobrol bersama suaminya di ruang tamu. Tampaknya mereka mendapat masalah, karena pamannya entah kenapa tampak pasrah dan marah. "Ini keterlaluan! Mereka sudah menyetujuinya. Bagaimana bisa mereka membatalkan perjanjiannya di tengah jalan!"