Lu Yanchen memeluk Shi Guang dan berjalan menuju gedung apartemen. Shi Guang mengaitkan satu tangan di sekeliling lehernya, sembari mengelus pipinya dengan tangan yang lain, menatapnya dengan wajah sangat serius sambil bergumam, "...Tampan sekali…. Bagaimana bisa seorang laki-laki terlahir setampan ini?"
Di pintu lift, Lu Yanchen berkata, "Bersikaplah yang baik dan tekan tombol liftnya."
Shi Guang menurutinya dan menekan tombol lift sebelum kembali bersandar padanya, menempelkan dahinya ke dahi Lu Yanchen. Keduanya saling menatap dengan begitu dalam sampai gairah mereka hampir menguar.
"Lu Yanchen, apakah kau akan menyukaiku selamanya? Bagaimana kalau kita akhirnya berpisah suatu hari nanti, akankah kau merasa sedih?" Setelah cegukan, Shi Guang bertanya pelan.
Lu Yanchen tidak menjawabnya, dan malah membalik pertanyaannya, "Bagaimana denganmu? Apakah kau akan merasa sedih kalau kita berpisah?"