Suasana di lift itu mencekam dan seram, dipenuhi dengan ketegangan yang membakar kuat. Shi Guang bisa merasakan hatinya tergantung erat, seraya ia mencuri pandang baik ke arah Lu Yanchen dan Huo Zhan—tak satu pun dari mereka memedulikan satu sama lain.
Ia mengingat, meski itu bukan pertama kalinya mereka bertemu, mereka tidak saling mengenal. Karenanya, sudah pasti mereka tidak akan memedulikan satu sama lain.
"Aku lupa memperkenalkan kalian. Ini adalah teman masa kecilku, Huo Zhan," ia berkata pada Lu Yanchen.
"Dan ini… partner menikahku, Lu Yanchen," ia memberitahu Huo Zhan.
Selain memperkenalkan keduanya, Shi Guang berpikir untuk mencairkan ketegangan. Tapi siapa sangka, kalimat terakhir yang ia ucapkan tidak membuat keduanya puas, dan suasana di dalam lift semakin menyesakkan.
Bagi Lu Yanchen, memanggilnya seorang partner menikah berarti tak ada perasaan lain di antara mereka. Tak mungkin ia bisa merasa senang karenanya!