Setelah mengatakannya, Shi Guang kembali tersenyum cerah pada Lu Yanchen, menampakkan dua baris gigi yang putih sempurna, dan mata yang melengkung seperti bulan sabit. Tak bisa menahan jantungnya yang melompat, Lu Yanchen memalingkan pandangan tanpa kecurigaan seraya bergumam pelan, "Nenek bersikap baik padaku."
"Benar, benar!" Shi Guang tersenyum. Terkadang, Nenek bersikap lebih baik pada Lu Yanchen dibandingkan pada Shi Guang, cucunya sendiri. Nenek benar-benar memintanya untuk tidak merundung Lu Yanchen, sedangkan kenyataannya, Lu Yanchen-lah yang merundungnya.
Lu Yanchen menatapnya. "Cepat rapikan…," ia menunjuk ke arah meja. "Jangan lupa membuatkan sup untuk Nenek juga."
Shi Guang tertegun—apakah ia setuju?
Matanya membelalak senang dan ia pun tersenyum bahagia. "Pesanan diterima!"
Lu Yanchen lebih mudah ditangani daripada yang dibayangkannya! Ternyata Lu Yanchen akan langsung setuju—ia mengira Lu Yanchen pasti mempersulitnya!
…