Memang sudah lama sejak mereka terakhir bertemu. Bahkan walaupun pria itu tampak familiar, Nenek tidak akan memanggilnya lebih dulu karena takut ia mungkin salah mengenali orang karena usianya.
Tapi siapa sangka, setelah keduanya bertemu pandang, sang pria muda yang tampan membeku sesaat sebelum berjalan menghampirinya dan menyapa dengan sopan, "Nenek."
Nenek merasa tidak percaya.
"Chen Kecil?"
"Ya."
Satu jawaban itu membuat Nenek, yang baru saja berhenti tersedu beberapa saat sebelumnya, kembali berlinangan air mata. Ia berjalan menghampiri dengan emosional, dan kerutannya yang mengeras pun gemetar. "Ini benar-benar kau. Kau sudah kembali!"
Lu Yanchen merasa agak bingung, tapi ia memastikan untuk tidak menunjukkannya di wajahnya.