Awalnya, Lu Yanchen masih agak kesal dan marah. Tapi ketika mendengar kalimat terakhirnya, ia benar-benar kehilangan kata-kata. Ia tak tahan dan memalingkan kepalanya sekali lagi dan membelalak ke arah Shi Guang.
Shi Guang menunduk, menyebabkan sebagian rambutnya terjatuh ke sisi wajahnya. Lampunya berada tepat di atas kepalanya, dan bersinar ke bawah, menyinari kilauan bercahaya di kulitnya. Lehernya terlihat sangat langsing dan ranum saat itu.
Hal itu tidak bisa digambarkan sebagai sesuatu yang sangat cantik atau menarikā¦ tidak! Akan tetapi, hal itu tentu bisa membuat hati orang lain berdebar, membuat Lu Yanchen ingin menanamkan ciuman yang dalam di lehernya.
Tanpa sadar, Lu Yanchen menggulung bibirnya samar. Tapi ia masih merasa tidak senang, entah kenapa.