Lu Yanchen mengemudi, berpacu dalam diam di jalanan malam yang sunyi dan berliku. Di dalam mobil benar-benar sunyi, seraya keduanya tetap diam. Lu Yanchen tidak bertanya kenapa Shi Guang berada di panti werdha, dan Shi Guang juga tidak berinisiatif menjelaskan.
Shi Guang hanya menatap ke luar jendela, tatapannya yang kosong terlihat tidak fokus.
Baru ketika mobil sampai di gedung apartemen mereka, ia kembali tersadar, seakan baru saja terbangun dari mimpi. "Kita sudah sampai?"
Lu Yanchen tidak menjawab, hanya mendorong pintunya terbuka dan keluar lebih dulu.
Sejujurnya, Shi Guang agak terkejut melihat sikap Lu Yanchen. Ia mengira pria itu akan bertanya padanya atau apa. Akan tetapi, selain menjelaskan padanya kenapa pria itu berada di panti werdha, Lu Yanchen tidak mengatakan apa-apa.
Itu adalah sikap yang benar-benar mengundang pemikiran.