Melangkah hati-hati dengan sepatu hak tingginya, tubuh Shi Guang menjadi kaku dan ia mengikuti Lu Yanchen dengan gerakan seperti robot. Pandangan orang-orang di sekeliling mereka membuatnya merasa tertekan.
Dari sudut matanya, ia bisa melihat Wang Caichun yang duduk di sisi kirinya. Dengan refleks, ia sangat ingin menghampiri wanita itu, namun tangannya digenggam erat oleh Lu Yanchen. Tarikan lembut itu hampir membuat pergelangan kakinya terkilir.
Menjulurkan tangan untuk mencegah Shi Guang terjatuh, Lu Yanchen berbisik dengan dalam di telinganya, "Perhatikan arah jalanmu."
Shi Guang benar-benar berkeringat seraya mengutuk di dalam hatinya, 'Sebenarnya kita berjalan ke mana?'
Tekanan dari suasana di ruangan itu begitu hebat sampai jantungnya hampir tak bisa menahannya lagi.
Akhirnya, mereka berhenti.